CARA MEMBUAT KETUPAT ALA BATIQA HOTELS, MENU WAJIB DI HARI RAYA LEBARAN

Making ketupat
Ketupat merupakan makanan tradisional Indonesia yang sering disajikan pada acara-acara kemeriahan seperti Idul Fitri atau pernikahan. Terbuat dari beras yang dibungkus dengan daun kelapa kemudian direbus hingga matang. Di BATIQA Hotels, kami bangga akan hidangan Ketupat kami yang lezat, dan pada artikel kali ini, kami akan membagikan resep kami kepada Anda sehingga Anda dapat membuatnya di rumah.

Cara yang kami sajikan akan membuat ketupat pulen dan tidak lembek. Dengan menggunakan cara ini dijamin Anda dapat meniru dan berhasil.

Bahan-bahan:
  • 1 kg beras
  • Air matang secukupnya
  • Garam
  • Daun pandan 2-3 helai
  • Anyaman ketupat

Cara membuat ketupat:
  • Cuci beras hingga bersih.
  • Rendam beras dalam satu wadah yang terisi air bersih dan daun pandan hingga 60 menit.
  • Lalu, tambahkan garam dan aduk hingga merata.
  • Tiriskan selama 15 menit hingga garam meresap.
  • Masukkan beras dan daun pandan ke dalam anyaman ketupat.
  • Rebus air. Ketika setengah mendidih, masukkan ketupat yang sudah diisi beras dan pastikan ketupat terendam air.
  • Kemudian, rebus sekitar 4–5 jam.
  • Jika sudah, angkat ketupat dan siram dengan air dingin untuk membersihkan lendir yang menempel pada daun kelapa.
  • Diamkan beberapa saat dan gantung ketupat agar ketupat kering.
  • Selesai! Ketupat siap dihidangkan bersama dengan lauk lain.


Anda sekarang bisa membuat Ketupat ala BATIQA Hotels sendiri. Hidangan ini cocok dipadukan dengan berbagai masakan Indonesia, seperti Rendang, Sate, atau Gado-gado. Kami harap Anda menikmati membuat hidangan ini di rumah dan membawa kebahagiaan bagi keluarga dan orang yang Anda cintai. 

Selamat makan! 


Share this:

READ MORE

EXPLORE OTHER GUIDES & STORIES
MENARA SIGER LAMPUNG, TITIK NOL SUMATERA YANG MENJADI SIMBOL IDENTITAS
Inilah landmark Provinsi Lampung sekaligus titik kilometer Nol Selatan Sumatera
READ MORE
Papeda
Papeda is a staple food that is often consumed by the Papuan people. This sago-based food is processed into a thick and sticky porridge.
READ MORE
The Meaning of Pekanbaru: Tracing Its History and Significance
Along with the relocation of the capital, the Sultan named the new area as "Pekanbaru". This name was chosen because the area had developed into a bustling market and became a center of trade in the region.
READ MORE
JOIN OUR MAILING LIST
Be the first to know about our exclusive offers, news, and events!
FOLLOW US